
Kesehatan
Masyarakat Kampung Yongsu Dosoyo Dibekali Manfaat Pentingnya JKN
Selasa, 02 Juli 2024 Jayapura 228 Pengunjung
Caption : Masyarakat Yongsu Dosoyo bersama para Staf BPJS Kesehatana foto bersama usai sosialisasi JKN. (foto : ist)
YONGSU DOSOYO (IUSTITIA PAPUA) – 15 Pegawai
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) Cabang Jayapura, dipimpin
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura, Deny Jermy Eka Putra Mase melakukan perjalanan menuju Kampung Yongsu
Dosoyo, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Perjalanaan dengan menggunakan transportasi laut itu ditempuh selama dua jam
adalah untuk sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kegiatan sosialisasi JKN di Kampung Yongsu Dosoyo
dimulai Pukul 11:30 WIT bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang pentingnya program JKN sebagai perlindungan kesehatan. Dalam sambutannya, Deny Jermy Eka Putra Mase
menjelaskan beberapa poin penting terkait JKN.
"BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan memang sering kali membuat masyarakat
bingung. BPJS Kesehatan fokus pada Program Jaminan Kesehatan Nasional,
sedangkan BPJS Ketenagakerjaan fokus pada perlindungan tenaga kerja,"
jelas Deny. Selasa (2/7/2024).
Dikatakannya urgensi JKN sebagai perlindungan
kesehatan sangat penting bagi masyarakat. Dimana ada dua jenis kepesertaan JKN,
yaitu Peserta Mandiri dan Peserta Bantuan Pemerintah.
”Hampir
seluruh masyarakat di Kampung Yongsu Dosoyo merupakan peserta JKN segmen
bantuan pemerintah daerah atau biasa disebut PBI APBD. Dehingga mari Bapak/Ibu untuk memanfaatkan
program JKN dengan maksimal, jika ada yang ingin ditanyakan, mari silahkan bisa
untuk ditanyakan,” kata Deny.
Dirinya juga memberikan informasi mengenai
kanal layanan yang dapat diakses oleh masyarakat untuk pelayanan kesehatan. Deny
menjabarkan kanal layanan secara garis besar terbagi menjadi dua, yakni kanal
layanan administrasi JKN dan kanal layanan serta pengaduan di fasilitas
kesehatan.
"Pelayanan
kesehatan JKN dilakukan secara berjenjang, kecuali dalam keadaan darurat. Ini
penting untuk memastikan setiap orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhannya,"terangnya.
Selain itu juga pentingnya kepemiikan Nomor
Induk Kependudukan (NIK) sebagai syarat kepesertaan JKN. Ia mengajak masyarakat
untuk proaktif mengecek status kependudukan mereka agar bisa mengintegrasikan
data kepesertaan JKN miliknya.
"Saya
menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu updating data NIK dan JKN. Pastikan
data di Dukcapil selalu terbaru agar semua bisa mendapatkan manfaat dari
JKN,"tukasnya.
Bayi
Baru Lahir Perlu JKN ?
Pada
sesi tanya jawab, Suster Maria dari UPTD Puskesmas Raveni Rara mengajukan
pertanyaan mengenai pendaftaran bayi baru lahir yang belum memiliki NIK. Deny
menjawab bahwa bayi baru lahir dapat langsung didaftarkan sebagai peserta JKN
dengan menggunakan Kartu JKN atau NIK Ibu Kandung yang aktif dan Kartu Keluarga
(KK).
"Namun,
setelah tiga bulan sejak lahir, data bayi harus segera diubah berdasarkan NIK
yang didapatkan pada KIA (Kartu Identitas Anak) yang telah didaftarkan di
Dukcapil,"paparnya.
Pertanyaan
lainnya, diajukan oleh seorang peserta yang menanyakan tentang pencetakan kartu
JKN. Deny menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan sudah tidak lagi mencetak kartu. Karena
seluruh layanan kesehatan cukup menggunakan KTP atau NIK saja.
"Namun,
jika ada kondisi khusus seperti keterbatasan jaringan atau force majeure
lainnya, maka pencetakan kartu bisa dipertimbangkan. Silakan berikan fotokopi
KTP atau KK kepada Suster Maria untuk diproses lebih lanjut,"imbuhnya.
Selama
kegiatan sosialisasi, Tim BPJS Kesehatan yang hadir juga membagikan selebaran
atau pamflet berisi informasi administrasi kepesertaan JKN dan buletin atau
majalah INFO BPJS Kesehatan kepada masyarakat setempat.
Acara diakhiri
dengan antusiasme tinggi dari masyarakat Kampung Yongsu Dosoyo. Masyarakat
berharap dengan adanya sosialisasi ini, mereka dapat lebih memahami pentingnya
program JKN dan bagaimana cara mengakses layanan kesehatan yang tersedia.
Kegiatan seperti ini diharapkan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
dan pemahaman masyarakat tentang program-program kesehatan yang bermanfaat bagi
mereka. (Julia/TR/mz)
Penulis : Editor Iustitia