
Polkam
Situasi di Distrik Namblong Sudah Kondusif Pasca Kerusuhan
Rabu, 03 Januari 2024 Jayapura 560 Pengunjung
Danrem 172 saat meninjau kondisi di Distrik Namblong paska kerusuhan antar warga dan TNI (foto : ist)
JAYAPURA (IUSTITIA PAPUA) - Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono, S.I.P, meninjau langsung situasi keamanan di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua, pasca pengrusakan dan pembakaran rumah warga dan fasilitas public.
Senin lalu (1/1/2024) yang dilakukan sejumlah oknum warga. Dari hasil kunjungan itu, Jenderal Bintang satu ini menjelaskan, situasi di wilayah tersebut sudah kondusif. Aparat TNI dan Polri telah melakukan penjagaan guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
“Saat ini masyarakat telah mengamankan diri ke keluarga masing-masing di Distrik Nimbokrang. Kita berharap permasalahan ini dapat segera selesai, sehingga roda perekonomian di wilayah ini dapat berjalan seperti sediakala,”harapnya di sela – sela kunjungan. Selasa (2/1/2024).
Diharapkan para Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta Tokoh Pemuda ikut mengambil peran untuk memberikan pemahaman dan meredam masyarakat agar persoalan yang ada dapat dipercayakan kepada pihak yang berwajib.
“Kita semua harus bisa menjaga keamanan dan kedamaian, sebab seperti yang kita ketahui bersama bahwa kehidupan bermasyarakat di wilayah Besum dan sekitarnya sudah cukup lama berjalan dengan baik, aman dan damai. Masyarakat hidup dengan rukun dan saling menjaga satu sama lain. Untuk itu tetap jaga kebersamaan, jangan mudah terprovokasi,”ujarnya.
Lanjutnya persoalan yang terjadi sebelumnya antara warga dan anggota TNI saat ini masih dilakukan pendalaman.
“Jika salah kita akan proses hukum,”tegasnya. Sementara Wakil Sementara (WS) Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan menjelaskan kejadian pada hari Senin (1/1/2024) terjadi aksi pembakaran yang dilakukan warga di Kampung Karya Bumi, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua.
Kejadian dipicu usai terjadi perkelahian antar Sertu AD dengan beberapa warga yang dalam keadaan mabuk akibat minuman beralkohol.
"Kejadian terjadi saat anggota Babinsa kita jalan pulang ke rumah. Namun dijalan ia dihadang dan dianiaya oleh sekelompok orang yang dipengaruhi minuman keras,"terangnya di Jayapura.
Perkelahian tersebut terjadi tidak jauh dari rumah Sertu AD yang dalam posisi dikeroyok.
Dalam posisi terdesak, Sertu AD kemudian menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan seorang warga berinsial DB terluka.
DB akhirnya meninggal dunia di Puskesmas. Hal inilah yang membuat keluarga DB mengamuk dan melakukan aksi pembakaran. "Beberapa rumah dibakar termasuk rumah Babinsa,"terang Candra. (Julia)
Penulis : Redaksi Iustitia Papua