
Nasional
Hadirkan MBG di Jayapura, Pemerintah Letakan Batu Pertama Pembangunan Dapur Sehat
Selasa, 12 Agustus 2025 Jayapura 18 Pengunjung
Peletakan batu pertama pembangunan dapur sehat dalam rangka mensukseskan program MBG di Kota Jayapura, Papua, Selasa (12/8/2025). Foto: Istimewa
JAYAPURA, IUSTITIAPAPUA.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memulai pembangunan dapur sehat dengan dilakukannya peletakan batu pertama di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Selasa (12/8/2025).
Pembangunan dapur sehat ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil, sekaligus menjadi langkah strategis untuk menekan angka stunting di kota tersebut.
Asisten II Sekda Kota Jayapura, Widya Hartanti, menyampaikan bahwa program ini adalah wujud tanggung jawab moral terhadap generasi penerus bangsa yang ada di Papua, khususnya di Kota Jayapura.
Baca juga:
Pemprov Papua Apresiasi Festival Colo Sagu
"Program ini bukan hanya tempat penyediaan makanan bergizi, tetapi juga pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Ini sejalan dengan visi Pemkot Jayapura untuk mewujudkan kota yang sejahtera dan menciptakan generasi emas melalui peningkatan gizi," ujar Widya dalam sambutannya.
Senada dengan itu, Ketua Barisan Merah Putih Provinsi Papua, Yerry Stenly Hamadi sekaligus mewakili Tokoh Adat Port Numbay dan pemilik lahan menyambut baik inisiatif ini.
Yerry menyampaikan bahwa masyarakat adat sangat antusias, karena program MBG ini juga membuka lapangan kerja bagi warga lokal yang ada di sekitar lokasi dapur sehat tersebut.
"Kami sangat mendukung. Luas lahan yang kami siapkan 20x15 meter ini akan menjadi dapur yang mampu memproduksi 3.000 porsi makanan per hari, khusus untuk anak-anak yang bersekolah di sekitar lokasi dapur umum, baik PAUD/TK, SD, SMP hingga SMA/SMK,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Regional Badan Gizi Nasional Provinsi Papua, Nur Fitra menambahkan bahwa dapur sehat ini akan melayani sekitar 3.000 penerima manfaat secara bertahap, termasuk anak-anak dari tingkat PAUD/TK hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui.
"Kami akan memprioritaskan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja, karena proses produksi dimulai pada dini hari. Ini demi keamanan dan pemberdayaan masyarakat sekitar," ungkapnya.
Meskipun pembangunan ditargetkan selesai pada Desember 2025 mendatang, Fitra menegaskan, operasional dapur akan bergantung pada proses verifikasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Dapur sehat ini nantinya akan melayani sekolah-sekolah dalam radius 3 hingga 5 kilometer dari lokasi tersebut. (Redaksi)
Penulis : Editor Iustitia